Belajarmotorik adalah belajar yang difokuskan pada penguasaan keterampilan gerak melalui respons-respons masculer sebagai hasil dari latihan .Dalam belajar motorik, materi yang dipelajari adalah pola-pola gerak keterampilan tubuh, misalnya gerakan-gerakan dalam olahraga Hal ini menunjukkan bahwa ranah kemampuan yang paling intensif keterlibatannya dalam belajar motorik adalah ranah psikomotor.
PANGKEP - Jurusan Matematika FMIPA UNM bekerjasama dengan MGMP MA se-Kabupaten Pangkep menyelenggarakan kegiatan Program Kemitraan Masyarakat PKM. Penyelenggaraan kegiatan ini terpusat di Madrasah Aliyah Negeri MAN Pangkep. Ada 11 judul PKM yang diusung Jurusan Matematika FMIPA UNM ini Diantaranya PKM Logika sebagai Alat Pengintegrasian Agama dalam Mata Pelajaran. Judul PKM bertema "logika" dan "sains terintegrasi agama" ini diusung oleh tim yang diketuai oleh Syahrullah Asyari SPd MPd. Ia merupakam kandidat doktor pendidikan matematika Universitas Negeri Makassar. Tim ini beranggotakan dua orang, yaitu Ja'faruddin SPd MPd PhD merupakan doktor matematika terapan alumnus Tunghai University Taiwan. Serta Syamsuddin Mas'ud SPd MPd alumnus program magister matematika murni Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Pemateri dalam PKM ini adalah Ja'faruddin dan Syahrullah Asyari. Sedangkan Syamsuddin Mas'ud bertindak sebagai moderator. Ja'faruddin sebagai pemateri pertama dalam pemaparannya menunjukkan eksistensi logika dalam ayat-ayat Al Quran dan kaitannya dengan matematika. Dalam kesempatan ini, ia juga memperkenalkan sebuah teori baru yang beliau gagas yaitu "Knot Semantic Logic". "Jadi, Teori ini didasarkan pada fenomena simetris yang ada di alam. Dalam kaitannya dengan Al Qur'an, fenomena simetris ada pada ayat-ayat Al Quran," ujar Ja'faruddin PhD pada Selasa 19/7/2022. Sementara itu, Syahrullah Asyari sebagai pemateri kedua memaparkan peran logika sebagai alat pengintegrasian Islam ke dalam mata pelajaran secara umum. termasuk matematika.Matematika adalah salah satu mata pelajaran yang diajarkan di sekolah. Alangkah indahnya jika pembelajaran matematika hendaknya dikaitkan dengan ayat-ayat Al Quran, sehingga kita dapat belajar konsep matematika yang islami. Kita dapat menghubungkan pokok bahasan dalam matematika dengan ayat-ayat Al Quran, seperti pada contoh berikut ini. Pokok Bahasan Himpunan Al-Baqarah [297] 97. Katakanlah “Barang siapa yang menjadi musuh Jibril, maka Jibril itu telah menurunkannya Al Quran ke dalam hatimu dengan seizin Allah; membenarkan apa kitab-kitab yang sebelumnya dan menjadi petunjuk serta berita gembira bagi orang-orang yang beriman. Al-Hujuraat [4913] 13. Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa – bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. Al-Baqarah [222 dan 29] 22. Dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dia menurunkan air hujan dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezki untukmu; karena itu janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah, padahal kamu mengetahui. 29. Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan Dia berkehendak menciptakan langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit. Dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu. Yunus [10101] 101. Katakanlah “Perhatikanlah apa yaag ada di langit dan di bumi. Tidaklah bermanfaat tanda kekuasaan Allah dan rasul-rasul yang memberi peringatan bagi orang-orang yang tidak beriman.” Luqman [3120] 20. Tidakkah kamu perhatikan sesungguhnya Allah telah menundukkan untuk kepentinganmu apa yang di langit dan apa yang di bumi dan menyempurnakan untukmu nikmat-Nya lahir dan batin. Dan di antara manusia ada yang membantah tentang keesaan Allah tanpa ilmu pengetahuan atau petunjuk dan tanpa Kitab yang memberi penerangan. Faathir [3527-28] 27. Tidakkah kamu melihat bahwasanya Allah menurunkan hujan dari langit lalu Kami hasilkan dengan hujan itu buah-buahan yang beraneka macam jenisnya. Dan di antara gunung-gunung itu ada garis-garis putih dan merah yang beraneka macam warnanya dan ada pula yang hitam pekat. 28. Dan demikian pula di antara manusia, binatang-binatang melata dan binatang-binatang ternak ada yang bermacam-macam warnanya dan jenisnya. Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Pengampun. Az-Zumar [399] 9. Apakah kamu hai orang musyrik yang lebih beruntung ataukah orang yang beribadat di waktu-waktu malam dengan sujud dan berdiri, sedang ia takut kepada azab akhirat dan mengharapkan rahmat Tuhannya? Katakanlah “Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?” Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran. Pokok Bahasan Bilangan Cacah Al-Fajr [892-3] 2. dan malam yang sepuluh, 3. dan yang genap dan yang ganjil, Pokok Bahasan Bilangan Bulat Al-Israa’ [1712] 12. Dan Kami jadikan malam dan siang sebagai dua tanda, lalu Kami hapuskan tanda malam dan Kami jadikan tanda siang itu terang, agar kamu mencari kurnia dari Tuhanmu, dan supaya kamu mengetahui bilangan tahun-tahun dan perhitungan. Dan segala sesuatu telah Kami terangkan dengan jelas. Pokok Bahasan Operasi Hitung pada Bentuk Aljabar An-Nisaa’ [411-12 dan 176] 11. Allah mensyari’atkan bagimu tentang pembagian pusaka untuk anak-anakmu. Yaitu bahagian seorang anak lelaki sama dengan bagahian dua orang anak perempuan; dan jika anak itu semuanya perempuan lebih dari dua, maka bagi mereka dua pertiga dari harta yang ditinggalkan; jika anak perempuan itu seorang saja, maka ia memperoleh separo harta. Dan untuk dua orang ibu-bapa, bagi masing-masingnya seperenam dari harta yang ditinggalkan, jika yang meninggal itu mempunyai anak; jika orang yang meninggal tidak mempunyai anak dan ia diwarisi oleh ibu-bapanya saja, maka ibunya mendapat sepertiga; jika yang meninggal itu mempunyai beberapa saudara, maka ibunya mendapat seperenam. Pembagian-pembagian tersebut di atas sesudah dipenuhi wasiat yang ia buat atau dan sesudah dibayar hutangnya. Tentang orang tuamu dan anak-anakmu, kamu tidak mengetahui siapa di antara mereka yang lebih dekat banyak manfaatnya bagimu. Ini adalah ketetapan dari Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. 12. Dan bagimu suami-suami seperdua dari harta yang ditinggalkan oleh isteri-isterimu, jika mereka tidak mempunyai anak. Jika isteri-isterimu itu mempunyai anak, maka kamu mendapat seperempat dari harta yang ditinggalkannya sesudah dipenuhi wasiat yang mereka buat atau dan seduah dibayar hutangnya. Para isteri memperoleh seperempat harta yang kamu tinggalkan jika kamu tidak mempunyai anak. Jika kamu mempunyai anak, maka para isteri memperoleh seperdelapan dari harta yang kamu tinggalkan sesudah dipenuhi wasiat yang kamu buat atau dan sesudah dibayar hutang-hutangmu. Jika seseorang mati, baik laki-laki maupun perempuan yang tidak meninggalkan ayah dan tidak meninggalkan anak, tetapi mempunyai seorang saudara laki-laki seibu saja atau seorang saudara perempuan seibu saja, maka bagi masing-masing dari kedua jenis saudara itu seperenam harta. Tetapi jika saudara-saudara seibu itu lebih dari seorang, maka mereka bersekutu dalam yang sepertiga itu, sesudah dipenuhi wasiat yang dibuat olehnya atau sesudah dibayar hutangnya dengan tidak memberi mudharat kepada ahli waris. Allah menetapkan yang demikian itu sebagai syari’at yang benar-benar dari Allah, dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Penyantun. 176. Mereka meminta fatwa kepadamu tentang kalalah. Katakanlah “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah yaitu jika seorang meninggal dunia, dan ia tidak mempunyai anak dan mempunyai saudara perempuan, maka bagi saudaranya yang perempuan itu seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mempusakai seluruh harta saudara perempuan, jika ia tidak mempunyai anak; tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan oleh yang meninggal. Dan jika mereka ahli waris itu terdiri dari saudara-saudara laki dan perempuan, maka bahagian seorang saudara laki-laki sebanyak bahagian dua orang saudara perempuan. Allah menerangkan hukum ini kepadamu, supaya kamu tidak sesat. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. Pokok Bahasan Pecahan Al-Baqarah [2275, 280, dan 282-283] 275. Orang-orang yang makan mengambil riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran tekanan penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata berpendapat, sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti dari mengambil riba, maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu sebelum datang larangan; dan urusannya terserah kepada Allah. Orang yang kembali mengambil riba, maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya. 280. Dan jika orang yang berhutang itu dalam kesukaran, maka berilah tangguh sampai dia berkelapangan. Dan menyedekahkan sebagian atau semua utang itu, lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui. 282. Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu’amalah tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya. Dan hendaklah seorang penulis di antara kamu menuliskannya dengan benar. Dan janganlah penulis enggan menuliskannya sebagaimana Allah mengajarkannya, meka hendaklah ia menulis, dan hendaklah orang yang berhutang itu mengimlakkan apa yang akan ditulis itu, dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya, dan janganlah ia mengurangi sedikitpun daripada hutangnya. Jika yang berhutang itu orang yang lemah akalnya atau lemah keadaannya atau dia sendiri tidak mampu mengimlakkan, maka hendaklah walinya mengimlakkan dengan jujur. Dan persaksikanlah dengan dua orang saksi dari orang-orang lelaki di antaramu. Jika tak ada dua oang lelaki, maka boleh seorang lelaki dan dua orang perempuan dari saksi-saksi yang kamu ridhai, supaya jika seorang lupa maka yang seorang mengingatkannya. Janganlah saksi-saksi itu enggan memberi keterangan apabila mereka dipanggil; dan janganlah kamu jemu menulis hutang itu, baik kecil maupun besar sampai batas waktu membayarnya. Yang demikian itu, lebih adil di sisi Allah dan lebih menguatkan persaksian dan lebih dekat kepada tidak menimbulkan keraguanmu. Tulislah mu’amalahmu itu, kecuali jika mu’amalah itu perdagangan tunai yang kamu jalankan di antara kamu, maka tidak ada dosa bagi kamu, jika kamu tidak menulisnya. Dan persaksikanlah apabila kamu berjual beli; dan janganlah penulis dan saksi saling sulit menyulitkan. Jika kamu lakukan yang demikian, maka sesungguhnya hal itu adalah suatu kefasikan pada dirimu. Dan bertakwalah kepada Allah; Allah mengajarmu; dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. 283. Jika kamu dalam perjalanan dan bermu’amalah tidak secara tunai sedang kamu tidak memperoleh seorang penulis, maka hendaklah ada barang tanggungan yang dipegang oleh yang berpiutang. Akan tetapi jika sebagian kamu mempercayai sebagian yang lain, maka hendaklah yang dipercayai itu menunaikan amanatnya hutangnya dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya; dan janganlah kamu para saksi menyembunyikan persaksian. Dan barangsiapa yang menyembunyikannya, maka sesungguhnya ia adalah orang yang berdosa hatinya; dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. Pokok Bahasan Aritmatika Sosial Ali-Imran [3130] 130. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba dengan berlipat ganda dan bertakwalah kamu kepada Allah supaya kamu mendapat keberuntungan. An-Nisa [429] 29. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu. Pokok Bahasan Persamaan dan Pertidaksamaan Al-Jumu’ah [629-10] 9. Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jum’at, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui. 10. Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung. Pokok Bahasan Sudut Al-Baqarah [2142 dan 144] 142. Orang-orang yang kurang akalnya diantara manusia akan berkata “Apakah yang memalingkan mereka umat Islam dari kiblatnya Baitul Maqdis yang dahulu mereka telah berkiblat kepadanya?” Katakanlah “Kepunyaan Allah-lah timur dan barat; Dia memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya ke jalan yang lurus”. 144. Sungguh Kami sering melihat mukamu menengadah ke langit, maka sungguh Kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram. Dan dimana saja kamu berada, palingkanlah mukamu ke arahnya. Dan sesungguhnya orang-orang Yahudi dan Nasrani yang diberi Al Kitab Taurat dan Injil memang mengetahui, bahwa berpaling ke Masjidil Haram itu adalah benar dari Tuhannya; dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang mereka kerjakan. Ar-Rahman [5517] 17. Tuhan yang memelihara kedua tempat terbit matahari dan Tuhan yang memelihara kedua tempat terbenamnya Al-Ma’aarij [7040] 40. Maka aku bersumpah dengan Tuhan Yang memiliki timur dan barat, sesungguhnya Kami benar-benar Maha Kuasa. Pokok Bahasan Simetri Al-Mulk [6719] 19. Dan apakah mereka tidak memperhatikan burung-burung yang mengembangkan dan mengatupkan sayapnya di atas mereka? Tidak ada yang menahannya di udara selain Yang Maha Pemurah. Sesungguhnya Dia Maha Melihat segala sesuatu. An-Naml [2788] 19. maka dia tersenyum dengan tertawa karena mendengar perkataan semut itu. Dan dia berdoa “Ya Tuhanku berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridhai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh.” Yaasiin [3638] 38. dan matahari berjalan ditempat peredarannya. Demikianlah ketetapan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui. Hud [116] 6. Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezkinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam Kitab yang nyata Lauh mahfuzh. Ali-Imran [3140] 140. Jika kamu pada perang Uhud mendapat luka, maka sesungguhnya kaum kafir itupun pada perang Badar mendapat luka yang serupa. Dan masa kejayaan dan kehancuran itu Kami pergilirkan diantara manusia agar mereka mendapat pelajaran; dan supaya Allah membedakan orang-orang yang beriman dengan orang-orang kafir supaya sebagian kamu dijadikan-Nya gugur sebagai syuhada’. Dan Allah tidak menyukai orang-orang yang zalim, Asy-Syuura [4211] 11. Dia Pencipta langit dan bumi. Dia menjadikan bagi kamu dari jenis kamu sendiri pasangan-pasangan dan dari jenis binatang ternak pasangan- pasangan pula, dijadikan-Nya kamu berkembang biak dengan jalan itu. Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah yang Maha Mendengar dan Melihat. La-Lail [921-3] 1. Demi malam apabila menutupi cahaya siang, 2. dan siang apabila terang benderang, 3. dan penciptaan laki-laki dan perempuan, Pokok Bahasan Perbandingan Hud [1124] 24. Perbandingan kedua golongan itu orang-orang kafir dan orang-orang mukmin, seperti orang buta dan tuli dengan orang yang dapat melihat dan dapat mendengar. Adakah kedua golongan itu sama keadaan dan sifatnya? Maka tidakkah kamu mengambil pelajaran daripada perbandingan itu? Al-Anfaal [865-66] 65. Hai Nabi, kobarkanlah semangat para mukmin untuk berperang. Jika ada dua puluh orang yang sabar diantaramu, niscaya mereka akan dapat mengalahkan dua ratus orang musuh. Dan jika ada seratus orang yang sabar diantaramu, niscaya mereka akan dapat mengalahkan seribu dari pada orang kafir, disebabkan orang-orang kafir itu kaum yang tidak mengerti. 66. Sekarang Allah telah meringankan kepadamu dan dia telah mengetahui bahwa padamu ada kelemahan. Maka jika ada diantaramu seratus orang yang sabar, niscaya mereka akan dapat mengalahkan dua ratus orang kafir; dan jika diantaramu ada seribu orang yang sabar, niscaya mereka akan dapat mengalahkan dua ribu orang, dengan seizin Allah. Dan Allah beserta orang-orang yang sabar. Pokok Bahasan Waktu, Jarak dan Kecepatan Ath-Thuur [5213] 13. pada hari mereka didorong ke neraka Jahannam dengan sekuat- kuatnya. Pokok Bahasan Lingkaran Al-Hajj [2229] 29. Kemudian, hendaklah mereka menghilangkan kotoran yang ada pada badan mereka dan hendaklah mereka menyempurnakan nazar-nazar mereka dan hendaklah mereka melakukan melakukan thawaf sekeliling rumah yang tua itu Baitullah. Pokok Bahasan Peluang Yaasiin [3682] 82. Sesungguhnya keadaan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya “Jadilah!” maka ter jadilah ia. Ali-Imran [3185 dan 189] 185. Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam syurga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan. 189. kepunyaan Allah-lah kerajaan langit dan bumi, dan Allah Maha Perkasa atas segala sesuatu. An-Nisaa’ [478] 78. Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh, dan jika mereka memperoleh kebaikan, mereka mengatakan “Ini adalah dari sisi Allah”, dan kalau mereka ditimpa sesuatu bencana mereka mengatakan “Ini datangnya dari sisi kamu Muhammad.” Katakanlah “Semuanya datang dari sisi Allah.” Maka mengapa orang-orang itu orang munafik hampir-hampir tidak memahami pembicaraan sedikitpun? Al-Anbiyaa’ [2134-35] 34. Kami tidak menjadikan hidup abadi bagi seorang manusiapun sebelum kamu Muhammad; maka jikalau kamu mati, apakah mereka akan kekal? 35. Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan yang sebenar-benarnya. Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan. Qaaf [5015] 15. Maka apakah Kami letih dengan penciptaan yang pertama? Sebenarnya mereka dalam keadaan ragu-ragu tentang penciptaan yang baru. Pokok Bahasan Volume dan Luas Sisi Ruang Al-Baqarah [2125] 125. Dan ingatlah, ketika Kami menjadikan rumah itu Baitullah tempat berkumpul bagi manusia dan tempat yang aman. Dan jadikanlah sebahagian maqam Ibrahim tempat shalat. Dan telah Kami perintahkan kepada Ibrahim dan Ismail “Bersihkanlah rumah-Ku untuk orang-orang yang thawaf, yang i’tikaf, yang ruku’ dan yang sujud”. Al-Mulk [6719] 19. Dan apakah mereka tidak memperhatikan burung-burung yang mengembangkan dan mengatupkan sayapnya di atas mereka? Tidak ada yang menahannya di udara selain Yang Maha Pemurah. Sesungguhnya Dia Maha Melihat segala sesuatu. Pokok Bahasan Pola Bilangan dan Barisan Bilangan Ash-Shaff [614] 4. Sesungguhnya Allah menyukai orang yang berperang dijalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh. *** Demikianlah pokok-pokok bahasan yang telah disebutkan. Hal itu berdasarkan buku suplemen matematika dari Depdiknas tahun 1999. Alangkah indahnya kita belajar matematika sekaligus belajar ayat-ayat suci Al-Quran. Dan pesan penting yaitu marilah kita kembali menjadikan Al-Quran sebagai rule of life, sebagai aturan hidup, sebagai petunjuk bagi manusia sebagaimana Allah SWT berfirman dalam QS. Al-Baqarah [22] “Kitab Al Quran ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa,” sumber
80ayat alquran yang berhubungan dengan pendidikan. Nama : RAHMADHANI ULFAHMI. NPM : 136510982. Kelas : 5.B (BIOLOGI) 80 AYAT-AYAT ALQUR'AN YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENDIDIKAN (AYAT-AYAT TARBAWI/ TARBIYYAH)
Tujuan penelitian ini untuk mengkaji ayat-ayat al-Qur’an yang berkaitan dengan logika matematika teriintegrasi dengan nilai-nilai akhlak. Nilai akhlak dalam penelitian ini menitikberatkan pada akhlak kepada Allah dan akhlak pribadi. Hal tersebut mengisyaratkan bahwa manusia pada dasarnya memiliki fungsi utama penciptaan yaitu sebagai hamba akhlak kepada Allah dan sebagai khalifah akhlak terhadap pribadi. Ketika kedua akhlak tersebut terimpelentasikan dalam kehidupan maka diharapkan dunia pendidikan akan mampu melahirkan generasi yang diharapkan oleh Undang-undang. Penelitian ini merupakan penelitian studi pustaka dengan menggunakan teknik analisis deskriptif. Berdasarkan hasil analisis data yang dilakukan terdapat ayat-ayat dalam juz 30 bermuatan logika matematika seperti negasi, konjungsi, disjungsi dan implikasi yang berkaitan dengan nilai-nilai akhlak. Kesimpulan dari penelitian ini adalah nilai akhlak yang terintegrasi dalam logika matematika pada ayat-ayat dalam juz 30 adalah taqwa, khauf, syukur, muroqobah, shidiq, amanah, istiqomah, iffah, mujahadah, tawadlu’, dan sabar. Hasil penelitian ini bisa diimplementasikan dalam pembelajaran matematika yang terintegrasi sebagai salah satu upaya penanaman akhlak/karakter pada Kunci Integrasi, Logika Matematika, Nilai Akhlak To read the full-text of this research, you can request a copy directly from the authors.... [6] Mathematics is essential because it can help children's ability to think logically to sort out right and wrong Islamic norms. [4][26] [27] The first Islamic value-based mathematics learning indicator is the existence of an honest or Siddiq attitude. Being honest in this case is that students cannot blame a theorem or definition that has been proven correct to reach the answer to the desired calculation. ...... Mathematics is based on consistency and systematics in solving every problem. [27] The following Islamic value in learning Mathematics is self-confidence. Students are required to be confident when solving problems so that they do not need to look for the truth of answers from other friends. ...... The concept of conjunctions in mathematical logic also aligns with the istiqomah principle stated in Surah Al Bayyinah verse 5, so we are always istiqomah in carrying out God's commands. [27] Then, 15% of the articles show that Islamic-based Mathematics learning contains self-confidence. Confidence will encourage students to believe in the truth of their answers, so they will not see other friends' responses when working on questions. ...Nailil HikmahArghob Khofya HaqiqiBahan ajar matematika yang diintegrasikan dengan nilai keislaman akan lebih menarik bagi siswa. Pasalnya dengan pengintegrasian tersebut, siswa akan mengetahui bahwa matematika berkaitan dengan nilai-nilai agama dan kehidupan sehari-hari. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan e-modul electornic module matematika terintegrasi nilai-nilai Islam berbasis pendekatan saintifik pada materi bentuk aljabar yang valid dan menarik. Jenis penelitian yang digunakan merupakan penelitian pengembangan Research and Development menggunakan model ADDIE Analysis, Design, Development, Implementation, dan Evaluation. Instrumen dalam penelitian ini terdiri dari lembar angket validasi dan angket respon kemenarikan peserta didik terhadap produk. E-modul matematika ini divalidasi oleh para ahli yaitu ahli materi dengan perolehan nilai rata-rata akhir 3,8 , ahli agama 3,9 dan ahli media 3,5. Ketiga hasil validasi tersebut masuk pada kriteria “Valid”. Sedangkan uji respon terdapat dua kali pengujian yaitu uji kelompok kecil dengan perolehan rata-rata 3,27 dan uji kelompok lapangan 3,30. Kedua hasil uji respon tersebut masuk pada kriteria “Sangat Menarik”. Dari hasil tersebut, dapat dikatakan bahwa produk e-modul matematika ini valid, menarik dan dapat digunakan untuk pembelajaran adalah sebagai berikut 1Dalam Al-Qurdalam Al-Qur"an adalah sebagai berikut 1Al-Qur"an dan Terjemahnya. Bandung Diponegoro DepdiknasDepartemen AgamaDepartemen Agama RI. 2011. Al-Qur"an dan Terjemahnya. Bandung Diponegoro Depdiknas, 2006, Undang Undang No 3 2003, Sistem Pendidikan NasionalMarzukiMarzuki. 2017. Pendidikan Karakter Islam. Jakarta Sinar Grafika OffsetRinaldi MunirRinaldi Munir. 2009. Matematika Diskrit.. Bandung Informatika Salafudin. 2015.Kuliah Akhlaq. Yogyakarta. Pustaka PelajarYunahar IlyasYunahar Ilyas. 2009. Kuliah Akhlaq. Yogyakarta. Pustaka PelajarPerkembanganmatematika tak lepas dari peran Al-Qur'an. Berkat studi yang dilakukan pada Al-Qur'an, umat Islam mencapai kerberhasilan besar dalam ilmu pengetahuan tentang angka-angka dan bilangan yang kemudian berlanjut kepada ilmu hitung. Tambah menambah atau yang disebut dengan penjumlahan terdapat dalam Al-Qur'an surah Al-Kahfi ayat 25. Matematika merupakan salah satu mata pelajaran wajib bagi sekolah umum, bahkan sejak kecil kita sudah diajarkan tentang cara berhitung. Ilmu matematika tidak terlepas dari angka dan simbol-simbol. Para matematikawan menggunakan pola untuk merumuskan kebenaran baru serta membangun kebenaran tersebut menggunakan deduksi yang diturunkan dari aksioma-aksioma dan definisi-definisi yang saling berkaitan. Namun, banyak para siswa yang menganggap bahwa matematika itu mata pelajaran yang sulit dan paling ditakuti. Padahal, matematika merupakan ilmu yang melekat dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan, matematika merupakan bahasa yang digunakan dalam penciptaan alam semesta. Ilmu matematika sangat diperlukan untuk mempelajari dan memahami tentang ayat-ayat kauniyyah dan qauliyyah serta pemahaman alam semesta. Di dalam Al-Qur’an banyak kajian matematika yang menjelaskan tentang konsep matematika. Konsep Matematika yang Ada dalam Al-Qur’an Berikut beberapa konsep matematika yang berkaitan dengan Al-Qur’an, diantaranya Konsep Bilangan dalam Al-Qur’an Dalam matematika, yang paling dasar adalah konsep bilangan. Bilangan adalah suatu sebutan yang digunakan untuk menunjukkan atau menyatakan jumlah atau banyaknya sesuatu. Macam-macam bilangan, di antaranya bilangan bulat, bilangan asli, bilangan cacah, bilangan rill, bilangan pecahan, bilangan rasional, bilangan irasional, bilangan prima, bilangan ganjil, bilangan genap, dan lain-lain. Banyak konsep bilangan yang terdapat dalam ayat-ayat Al-Qur’an, seperti dalam surah berikut ini Surah al-Baqarah ayat 261 مَثَلُ الَّذِيْنَ يُنْفِقُوْنَ اَمْوَالَهُمْ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ اَنْۢبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِيْ كُلِّ سُنْۢبُلَةٍ مِّائَةُ حَبَّةٍ ۗ وَاللّٰهُ يُضٰعِفُ لِمَنْ يَّشَاۤءُ ۗوَاللّٰهُ وَاسِعٌ عَلِيْمٌ Artinya “Perumpamaan orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai ada seratus biji. Allah melipatgandakan bagi siapa yang Dia kehendaki, dan Allah Maha Luas, Maha Mengetahui.” Korelasi ayat ini dengan matematika adalah berhubungan dengan kelipatan. Dari ayat di atas mengatakan bahwa sebutir biji menumbuhkan tujuh tangkai dan pada setiap tangkai ada seratus biji. Maka, 1 butir = 7 tangkai = 7×100 butir = 700 butir. Jadi, apabila ada orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah, maka Allah melipatgandakan pahalanya menjadi 700 kali. Surah Al-Kahfi Ayat 25 وَلَبِثُوْا فِيْ كَهْفِهِمْ ثَلٰثَ مِائَةٍ سِنِيْنَ وَازْدَادُوْا تِسْعًا Artinya “Dan mereka tinggal dalam gua selama tiga ratus tahun dan ditambah smbilan tahun.” Dalam ayat ini, terdapat operasi penjumlahan bilangan bulat, yaitu 300 tahun + 9 tahun = 309 tahun. Dari ayat ini, Allah memberikan informasi tentang perbedaan antara perhitungan kalender hijriyah dan masehi. Dalam perhitungan kalender masehi berdasarkan perputaran bumi yang mengelilingi matahari yang memerlukan waktu 365 hari dalam satu tahun. Sedangkan dalam perhitungan hijriyah berdasarkan perputaran bulan mengelilingi bumi yang memerlukan waktu 354 hari dalam satu tahun. Jika keduanya dihubungkan, maka Tahun masehi = 300 x 365 hari = hari Tahun hijriyah = 300 x 354 hari = 106. 200 hari Jika tahun hijriyah dikalikan dengan 309 tahun, maka 309 x 354 hari = hari. Di sini kita mendapatkan hasil dari 309 tahun hijriyah mendekati hasil 300 tahun masehi. Dapat disimpulkan bahwa para pemuda tersebut berdiam di gua selama 300 tahun menurut kalender masehi dan 309 tahun menurut kalender hijriyah. Surah al-Fajr ayat 2-3 وَلَيَالٍ عَشْرٍۙ وَّالشَّفْعِ وَالْوَتْرِۙ Artinya “Demi malam yang sepuluh, demi yang genap dan yang ganjil.” Ayat di atas menjelaskan tentang bilangan cacah, yaitu bilangan yang terdiri dari bilangan asli satu dan nol. Ayat ini juga menjelaskan tentang sepuluh malam pertama pada bulan ramadhan yang menunjukkan bilangan pada matematika khususnya pada bilangan cacah. Konsep Himpunan dalam Al-Qur’an Himpunan adalah kumpulan dari berbagai objek yang berbeda. Objek yang terdapat dalam himpunan biasa disebut unsur, elemen, dan anggota. Ayat-ayat Al-Qur’an yang menggambarkan tentang himpunan adalah surah al-An’am ayat 128 وَيَوْمَ يَحْشُرُهُمْ جَمِيْعًاۚ يٰمَعْشَرَ الْجِنِّ قَدِ اسْتَكْثَرْتُمْ مِّنَ الْاِنْسِ ۚوَقَالَ اَوْلِيَاۤؤُهُمْ مِّنَ الْاِنْسِ رَبَّنَا اسْتَمْتَعَ بَعْضُنَا بِبَعْضٍ وَّبَلَغْنَآ اَجَلَنَا الَّذِيْٓ اَجَّلْتَ لَنَا ۗقَالَ النَّارُ مَثْوٰىكُمْ خٰلِدِيْنَ فِيْهَآ اِلَّا مَا شَاۤءَ اللّٰهُ ۗاِنَّ رَبَّكَ حَكِيْمٌ عَلِيْمٌ Artinya “Dan ingatlah pada hari ketika Dia mengumpulkan mereka semua dan Allah berfirman, “Wahai golongan jin! Kamu telah banyak menyesatkan manusia.” Dan kawan-kawan mereka dari golongan manusia berkata, “Ya Tuhan, kami telah saling mendapatkan kesenangan dan sekarang waktu yang telah Engkau tentukan buat kami telah datang.” Allah berfirman, “Nerakalah tempat kamu selama-lamanya, kecuali jika Allah menghendaki lain.” Sungguh, Tuhanmu Maha Bijaksana, Maha Mengetahui.” Dalam ayat di atas terdapat dua himpunan, yaitu golongan jin dan manusia. Kedua himpunan tersebut saling lepas karena tidak memiliki irisan. Kedua himpunan tersebut masuk ke dalam hal yang diciptakan oleh Allah. Konsep Limit dalam Al-Qur’an Limit adalah subjek dari matematika yang mempelajari tentang apa yang terjadi pada suatu fungsi ketika inputnya dimasukkan mendekati suatu angka. Ayat Al-Qur’an yang berhubungan dengan limit adalah surah al-Qasas ayat 88 وَلَا تَدْعُ مَعَ اللّٰهِ اِلٰهًا اٰخَرَۘ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَۗ كُلُّ شَيْءٍ هَالِكٌ اِلَّا وَجْهَهٗ ۗ لَهُ الْحُكْمُ وَاِلَيْهِ تُرْجَعُوْنَ Artinya “Dan jangan pula engkau sembah Tuhan yang lain selain Allah. Tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Dia. Segala sesuatu pasti binasa, kecuali Allah. Segala keputusan menjadi wewenang-Nya dan hanya kepada-Nya kamu dikembalikan.” Dari ayat, tersebut diperoleh kesimpulan bahwasannya tidak ada sesuatu pun yang kekal di bumi kecuali Allah. Semuanya akan binasa bahkan matematika pun yang dianggap tak terhingga oleh sebagian orang juga tidak akan kekal. Sebagai umat manusia, hendaknya lebih mempertebal iman dan takwa kepada Allah, meskipun kita bisa menyelesaikan sesuatu masalah dengan jalan pikiran kita tetapi pemikiran kita terbatas. Pemikiran manusia hanya mencapai sedikit dari bukti kekuasaan Allah. Konsep Geometri dalam Al-Qur’an Geometri merupakan salah satu cabang matematika yang mempelajari bentuk, benda dan karakteristiknya. Ayat yang mengandung korelasi dengan geometri adalah surah al-Hajj ayat 29 ثُمَّ لْيَقْضُوْا تَفَثَهُمْ وَلْيُوْفُوْا نُذُوْرَهُمْ وَلْيَطَّوَّفُوْا بِالْبَيْتِ الْعَتِيْقِ Artinya “Kemudian, hendaklah mereka menghilangkan kotoran yang ada di badan mereka, menyempurnakan nazar-nazar mereka, dan melakukan tawaf sekeliling rumah tua Baitullah.” Ayat ini menjelaskan tentang hubungan thawaf dengan ka’bah. Thawaf adalah salah satu rukun haji dengan berjalan mengelilingi bentuk lingkaran dan dilakukan sebanyak tujuh kali. Thawaf ini mempunyai korelasi dengan geometri yang membahas tentang berjalan mengelilingi ka’bah. Dalam geometri, lingkaran memiliki rumus luas atau keliling lingkaran yang selalu digunakan disebut phi yang besarnya mendekati 22/7 atau 3,14. Angka 22 dan 7 memiliki korelasi dengan ibadah haji dan rukun thawaf. Surah yang artinya haji adalah surah ke-22 dan thawaf membentuk lingkaran dengan mengelilingi sebanyak tujuh kali. Penyunting Bukhari Selengkapnya dapat dibaca di sini
Berikutenam ayat Al-Qur'an sebagai pengingat bahwasanya menuntut ilmu itu penting dan tidak ada batasan mengenai itu. Simak baik-baik ya. 1. Orang yang berilmu dinaikkan derajatnya oleh Allah beberapa derajat (QS. Al Mujadalah 58:11) Wong
LOGIKA MATEMATIKA DALAM AL-QUR’AN hakikatnya logika matematika merupakan alat pembuktian kebenaran sedangkan sebagai orang muslim kita harus meyakini kebenaran dalam al-qur’an. Seperti pada surat di bawah ini Pada surat Al-mu’minun ayat 102-103 Ayat 102 ”Barang siapa berat timbangan kebaikannya maka mereka itulah orang-orang yang beruntung” ayat 103 “Dan barang siapa ringan timbangan kebaikannya maka mereka itulah orang-orang yang merugikan dirinya sendiri mereka kekal di dalam neraka” Sehingga dari logika yang di peroleh dapat di telaah maknanya “siapa berat timbangan kebaikannya maka mereka orang yang beruntung Dan siapa ringan timbangan kebaikannya maka mereka orang yang merugikan dirinya sendiri mereka kekal di dalam neraka” Pernyataan terasebut mengandung implikasi dan konjungsi. P = berat timbangan kebaikannya Q = orang yang beruntung R = siapa ringan timbangan kebaikannya S = orang yang merugikan dirinya sendiri mereka kekal di dalam neraka. Nilai kebenaran implikasi dan konjungsi p q r s pàq ràs pàq Ù ràs B B B B B B B B B B S B S S B B S B B B B B B S S B B B B S B B S B S B S B S S S S B S S B S B S B S S S S B S S B B B B B B S B B S B S S S B S B B B B S B S S B B B S S B B B B B S S B S B S S S S S B B B B S S S S B B B Deskripsi nilai logika matematika adalah sebagai berikut 1. Pernyatan pertama pàq Ù ràs = B “jika berat timbangan kebaikanya maka ia termasuk orang yang beruntung dan jika ringan timbangan kebaikanya maka ia termasuk orang yang merugi “ Pernyatan tersebut bernilai benar sesuai dengan firman Allah surat Al-mu’minun 2. Pernyatan ke dua pàq Ù rà~s = S “jika berat timbangan kebaikanya maka ia termasuk orang yang beruntung dan jika ringan timbangan kebaikanya maka ia tidak termasuk orang yang merugi “ Pernyatan tersebut bernilai salah karna tidak sesuai dengan firman Allah Qs. Al-mu’minun 102-103 bahwa orang yang ringan timbangnya maka ia termasuk orang yang merugi dan mereka kekal didalam neraka” 3. Pernyatan ketiga pàq Ù ~ràs “jika berat timbangan kebaikanya maka ia termasuk orang yang beruntung dan jika ia tidak ringan timbangan kebaikanya maka ia termasuk orang yang merugi “ 4. Pernyatan ke empat pàq Ù ~rà~s = B “jika berat timbangan kebaikanya maka ia termasuk orang yang beruntung dan jika ia tidak ringan timbangan kebaikanya maka ia tidak termasuk orang yang merugi “ Pernyatan tersebut bernilai benar sesuai dengan firman Allah. 5. Pernyatan kelima pà~q Ù ràs = B “jika berat timbangan kebaikanya maka ia tidak termasuk orang yang beruntung dan jika ia ringan timbangan kebaikanya maka ia termasuk orang yang merugi “ 6. Pernyatan ke enam pà~q Ù rà~s = S “jika berat timbangan kebaikanya maka ia tidak termasuk orang yang beruntung dan jika ia ringan timbangan kebaikanya maka ia tidak termasuk orang yang merugi “ 7. Pernyatan ke tujuh pà~q Ù ~ràs = S ”jika berat timbangan kebaikanya maka ia tidak termasuk orang yang beruntung dan jika ia tidak ringan timbangan kebaikanya maka ia termasuk orang yang merugi “ 8. Pernyatan ke delapan pà~q Ù ~rà~s = S “jika berat timbangan kebaikanya maka ia tidak termasuk orang yang beruntung dan jika ia tidak ringan timbangan kebaikanya maka ia tidak termasuk orang yang merugi “ 9. Pernyatan ke Sembilan pàq Ù ràs = B “jika ia berat timbangan kebaikanya maka ia termasuk orang yang beruntung dan jika ia tidak ringan timbangan kebaikanya maka ia termasuk orang yang merugi “ Pernyatan ini benar karna sesuai dengan firman allah 10. Pernyatan ke sepuluh ~pàq Ù rà~s = S “jika ia tidak berat timbangan kebaikanya maka ia termasuk orang yang beruntung dan jika ringan timbangan kebaikanya maka ia tidak termasuk orang yang merugi “ 11. Pernyatan ke sebelas ~pàq Ù ~ràs = B “jika ia tidak berat timbangan kebaikanya maka ia termasuk orang yang beruntung dan jika tidak ringan timbangan kebaikanya maka termasuk orang yang merugi “ 12. Pernyatan ke duabelas ~pàq Ù ~rà~s = S “jika ia tidak berat timbangan kebaikanya maka ia tidak termasuk orang yang beruntung dan jika ia tidak ringan timbangan kebaikanya maka ia tidak termasuk orang yang merugi “ 13. Pernyatan ke tiga belas ~pà~q Ù ràs = B “jika iatidak berat timbangan kebaikanya maka ia tidak termasuk orang yang beruntung dan jika ia ringan timbangan kebaikanya maka ia termasuk orang yang merugi “ 14. Pernyatan ke empat belas ~pà~q Ù rà~s = s “jika iatidak berat timbangan kebaikanya maka ia tidak termasuk orang yang beruntung dan jika ia ringan timbangan kebaikanya maka ia tidak termasuk orang yang merugi “ Pernyatan ini salah karna tidak sesuai dengan mu’minun 15. Pernyatan ke lima belas ~pà~q Ù ~ràs = B “jika iatidak berat timbangan kebaikanya maka ia tidak termasuk orang yang beruntung dan jika ia tidak ringan timbangan kebaikanya maka ia tidak termasuk orang yang merugi “ 16. Pernyatan ke enam belas ~pà~q Ù ~rà~s = B “jika iatidak berat timbangan kebaikanya maka ia tidak termasuk orang yang beruntung dan jika ia tidak ringan timbangan kebaikanya maka ia tidak termasuk orang yang merugi “ Pernyatan berikut bernilai benar karna sesuai dengan firman allah mu’minun 102-103 Dari pernyatan-pernyatan tersebut juga di jelaskan pada ayat QS. Al-Anbiya’ 47 dan QS. Al-A’raf 8-9 Ø Pada ayat QS. Al-Anbiya’ 47 Allah Ta’ala berfirman . وَنَضَعُ الْمَوَازِيْنَ الْقِسْطَ لِيَوْمِ الْقِيَامَةِ فَلاَ تُظْلَمُ نَفْسٌ شَيْئًا وَإِنْ كَانَ مِثْقَالَ حَبَّةٍ مِنْ خَرْدَلٍ أَتَيْنَا بِهَا وَكَفَى بِنَا حَاسِبِيْنَ 47 Artinya “Dan Kami akan tegakkan timbangan yang adil pada hari Kiamat, sehingga tidak seorang pun yang dirugikan walaupun sedikit. Jika amalan itu hanya seberat biji sawipun, pasti Kami akan mendatangkan pahalanya. Dan cukuplah Kami sebagai pembuat perhitungan.” QS. Al-Anbiya’ 47 Ø Dan Pada ayat lain juga di jelaskan QS. Al-A’raf 8-9 أَنْفُسَهُمْ بِمَا كَانُوا بِآيَاتِنَا يَظْلِمُونَ 9- الأعراف 8-9 Artinya “Timbangan pada hari itu menjadi ukuran kebenaran, barangsiapa yang berat timbangan kebaikan nya, maka mereka itulah orang-orang yang beruntung, Dan barangsiapa yang ringan timbangan kebaikan nya, maka mereka itulah orang-orang yang merugikan dirinya sendiri, karena mereka mengingkari ayat-ayat Kami.” QS. Al-A’raf 8-9
Dalamtulisan ini, penulis akan membahas ayat-ayat al-Qur'an yang berkaitan dengan dunia pendidikan, di mana pendidikan sekarang agak mulai luntur dari sisi bepedoman pada al-Qur'an, yaitu kalau kita mencermati bahwa banyak orang yang pandai akan tetapi mereka jauh dari akhlak yang telah diajarkan dalam kitab suci umat Islam tersebut
Darilima ayat yang saya sebutkan terakhir ini nyata bahwa Allah s w.t. memberikan bimbingan-Nya lebih lanjut dalam al-Qur an, bagaimana caranya agar manusia dapat memahami ayat-ayat yang berkaitan dengan alam semesta, yang secara garis besar melukiskan proses-prases alamiah yang terjadi di dalamnya. Haiii makasih udah mau singgah di blog gue yang berisikan tentang curhatan gue dan catetan-catetan kecil yang gue ambil dari isi pokok hadist-hadist, yang pastinya karangan gue sendiri ;)) Selamat membaca bro/sist ;) Pages. Beranda; Ayat-ayat Al Quran Berhubungan dengan ilmu fisika.Orangyang menuntut ilmu memiliki banyak keutamaan, mencakup
Berikutjawaban yang paling benar dari pertanyaan: Ayat alquran pertama kali turun yang berhubungan dengan ilmu pengetahuan adalah surat? Al Maidah:3; Al Fatihah: 1-7; Al Alaq: 1-5; Al baqarah: 185; Semua jawaban benar; Jawaban: C. Al Alaq: 1-5
ALQURAN - Ayat yang berhubungan dengan Abu Bakar As Siddiq (10 ayat) (Muhammad) dan membantunya dengan tentara yang kamu tidak melihatnya, dan Al-Quran menjadikan orang-orang kafir itulah yang rendah. Dan kalimat Allah itulah yang tinggi. Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. 2. QS AN NUR:22. J6zGW.